Dulu ku melukiskan rindu
Bermain ribuan kata mesra
dalam rangkaian kalimat merayu
...
Bermain ribuan kata mesra
dalam rangkaian kalimat merayu
...
Menuang angan pada puluhan tulisan
penuh hasrat malu-malu mau
Atau merajut jutaan aksara demi
terlampiaskan rasa cemburu
Kini aku tak mampu...
Lidahku kelu, pikiranku buntu.
hatiku ragu, tanganku terbelenggu.
Tiap susunan huruf di kepala terasa semu
Jalinan syair seolah bermuka palsu,
menguapkan asa dalam kebencian yang membeku
menebar bumbu pilu
mengubur mimpi-mimpi bisu
antara aku dan kamu.
Benar-benar ku tlah tertipu.
Tertipu oleh rasaku sendiri
Mengapa aku mudah sekali di permainkan rasaku
Ketika aku mulai mencintai
Mengapa harus patah lagi sebelum berkembang
Berawal dari mata
Berakhir dengan air mata
Mengapa harus ku benamkan lagi
Ku timbun semakin dalam
Mengapa kau harus pergi
Terbang kemudian hilang
Sedangkan aku disini
Memendam luka yang terdalam
Apa mungkin sejak awal
Cara mataku yang salah saat melihatmu
Seharusnya tak perlu ada rasa
Dan kini air mata berlinang saat mengenangmu
Tak usah terlalu dalam melihatnya
Hanya sekedarnya saja
Hingga tak perlu ada air mata
Kini terlambat sudah untuk mataku
Air mata telah berlinang akannya
Aku harus menyaksikan cintaku pergi lagi
Singkat memang cara mataku melihatmu
Hingga terlalu dalam sampai pada sisi terdalam hatimu
Kau tak disini
Aku mencintaimu
Dan kau telah pergi jauh
Menjemput cinta yg kau cintai
Dan aku tertipu oleh rasaku
sendiri...
0 komentar :
Posting Komentar